Kamu pernah dengar istilah learning by doing? Nah, di dunia kebidanan, istilah itu bukan cuma jargon motivasi. Itu kenyataan hidup. Dan salah satu tempat terbaik buat belajar sambil langsung praktek adalah lewat Program Praktik Klinik dan Rumah Bersalin Mitra AKJMS. Iya, panjang memang namanya, tapi perjuangannya jauh lebih panjang (dan penuh cerita seru).
Kalau kamu mahasiswa kebidanan, bersiaplah! Karena perjalanan ini bakal jadi babak penting dalam hidupmu—antara keringat, air mata, dan mungkin juga… senyum bayi yang baru lahir.
Apa Itu Program Praktik Klinik dan Rumah Bersalin Mitra AKJMS?
“Program praktik klinik bukan sekadar formalitas akademik. Ini pengalaman hidup yang membentuk karakter calon bidan,” – Nur Hidayati, SST., M.Keb., Dosen AKJMS
Di Akademi Kebidanan Jakarta Medika Sehat (AKJMS), praktik bukan cuma pelengkap SKS. Tapi bagian penting dari pembentukan profesionalisme dan empati. Melalui Program Praktik Klinik dan Rumah Bersalin Mitra AKJMS, mahasiswi dibekali pengalaman nyata mendampingi persalinan, merawat ibu pasca melahirkan, bahkan belajar komunikasi keluarga pasien.
Jadi, jangan kaget kalau kamu nanti disuruh bantu persalinan jam 3 pagi sambil ngantuk dan belum mandi. Karena di sinilah kamu akan belajar arti jadi “penolong kehidupan”.
Klinik dan Rumah Bersalin Mitra: Bukan Sembarang Tempat
🏥 Lokasi Praktik yang Real dan Relevan
AKJMS bekerja sama dengan berbagai klinik dan rumah bersalin berkualitas di Jakarta, Bogor, dan sekitarnya. Mulai dari rumah bersalin kecil yang hangat, sampai klinik modern dengan fasilitas lengkap. Semua tempat praktik ini punya satu kesamaan: jadi laboratorium kehidupan yang nyata.
“Saya belajar lebih banyak di rumah bersalin mitra dibanding di ruang kelas. Pasiennya nyata, tantangannya nyata, tapi pembelajarannya juga tak tergantikan,” – Ayu, Mahasiswi Tingkat 3
👩⚕️ Supervisi Langsung dari Bidan Profesional
Tenang, kamu gak akan dilepas kayak anak ayam tanpa induk. Di tiap lokasi praktik, ada bidan pembimbing yang siap membimbing, menegur dengan kasih sayang (dan kadang lirikan tajam), serta berbagi pengalaman berharga dari lapangan.
Serunya Jadi Mahasiswi Praktik: Dari Kamar Bersalin ke Warung Kopi
🤱 Shift Panjang Penuh Drama dan Pelajaran
Satu hari praktik bisa berisi 10 jam berdiri, 5 kali steril alat, 3 kali bantu lahiran, dan entah berapa liter keringat. Tapi entah kenapa, semuanya terasa berharga. Apalagi saat kamu berhasil bantu ibu muda melahirkan dengan lancar. Rasanya kayak… lulus audisi Indonesia’s Next Bidan Hero.
Dan ya, kadang istirahat cuma sempat makan sosis solo sebiji sambil duduk di pojokan. Tapi setelahnya, kamu siap lagi hadapi pasien berikutnya dengan senyum.
😅 Komedi di Tengah Seriusnya Dunia Kesehatan
Namanya juga praktik lapangan, pasti ada aja cerita lucu. Dari pasien yang ngira kamu dokter karena kamu bawa stetoskop (padahal itu punya kakak tingkat), sampai rekan praktik yang salah nyebutin nama alat jadi “dodol rumput laut”. Kalau gak ketawa, ya bisa-bisa nangis. Jadi mending ketawa bareng aja, ya kan?
Kue Lapis Surabaya dan Madu Mongso: Sahabat Setia Praktik Lapangan
Jangan remehkan kekuatan camilan! Di sela-sela shift panjang, kadang yang bikin semangat bukan cuma semangat belajar, tapi juga… kue lapis Surabaya dari ibu pasien yang bersyukur. Atau sekotak madu mongso legit yang dikasih oleh keluarga yang kamu bantu.
“Waktu dapat kotak kecil isi jajanan khas Jawa Timur, saya nangis. Ternyata kebaikan itu bisa datang dari hal kecil,” – Rani, Praktikan RS Mitra Cibubur
Momen-momen kecil itu jadi pengingat bahwa di balik lelah, selalu ada senyum dan syukur.
Seni dan Budaya dalam Pelayanan: Ukiran Jepara Sampai Jembatan Suramadu
🧡 Belajar dengan Sentuhan Budaya
Menariknya, beberapa rumah bersalin mitra AKJMS menanamkan nilai budaya lokal dalam pelayanan. Misalnya, hiasan ukiran Jepara di ruang tunggu yang bikin suasana lebih hangat, atau pemakaian jamuan tradisional pasca persalinan sebagai bentuk pemulihan fisik dan emosional ibu.
Bahkan ada rumah bersalin di wilayah Jawa Timur yang ruang perawatannya dinamai “Ruang Suramadu”—sebuah penghormatan kepada Jembatan Suramadu, simbol penghubung dan kekuatan, sama seperti bidan yang jadi penghubung kehidupan.
“Bidan yang hebat bukan cuma terampil secara teknis, tapi juga peka secara